Khutbah Jum'at : Hijrah dan Revolusi Akhlak

     Oleh: Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil

Di antara pelajaran dari peristiwa hijrah yang patut kita amalkan adalah berhijrah dengan meninggalkan segala bentuk maksiat dan meninggalkan segala bentuk sesembahan selain Allahﷻ. Allahﷻ berfirman :

وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ

“Dan perbuatan dosa tinggalkanlah.” (QS: Al-Mudassir : 05).

Rasul ﷺ bersabda:

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلَمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مِنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ

“Seorang muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (HR: Bukhari-Muslim).

Jika kita amati, pada beberapa tahun belakangan, kerusakan akhlak timbul dalam berbagai bentuk. Di bidang politik, hukum, sosial, budaya, dan pendidikan, nyaris tidak luput dari penyimpangan moral.

Sudahlah seperti ini, masih banyak dari kita yang memandang urusan akhlak bukan agenda prioritas. Padahal, maju dan mundurnya kehidupan suatu bangsa bisa dilihat dari baik dan buruknya akhlak mereka.

Jika akhlaknya baik, maka penduduk suatu negeri akan diberi kehidupan yang berkah. Sebaliknya, jika suatu bangsa mengalami kerusakan akhlak, akan jauh dari keberkahan dan dekat dengan kesengsaraan.

Syauqi Bey berkata dalam syairnya:

وَإِنَّمَا الأُمَمُ الأَخْلاَقُ مَا بَقِيَتْ ¤ فَإِنْ هُمْ ذَهَبَتْ أَخْلاَقُهُمْ ذَهَبُوْا

“Sesungguhnya kejayaan suatu umat (bangsa) terletak pada akhlaknya selagi mereka berakhlak dan berbudi perangai utama, jika pada mereka telah hilang akhlaknya, maka jatuhlah umat (bangsa) itu.”

Oleh karena itu, negeri kita dan seluruh umat Islam di berbagai penjuru dunia harus selalu menghiasai diri dengan akhlak yang mulia seperti yang diteladankan oleh Baginda Nabi Muhammadﷺ. Diawali dengan meninggalkan perilaku tercela, sikap hina, dan perbuatan buruk yang dapat mengotori hati dan merusak jiwa, dengan penuh kesadaran. Setelah itu, kita isi dengan akhlak yang indah dan baik.

Barulah menginjak tahapan yang ketiga dengan berkontribusi untuk kemaslahatan, kemanfaatan, dan keindahan secara nyata dalam ruang lingkup kehidupan keluarga, tetangga, masyarakat, bangsa, dan negara.

Jemaah shalat Jumat

Perubahan akhlak dari yang buruk ke akhlak yang baik dapat diwujudkan dengan tahapan-tahapan di atas. Karenanya, ajakan revolusi akhlak menjadi sangat penting dan perlu kita pandang secara positif.

Mengapa? Karena keberadaan akhlak merupakan sebuah keniscayaan dalam perjalanan suatu bangsa dan umat. Ada beberapa alasan yang mendasarinya.

 Pertama,Sebagai wujud dari melaksanakan perintah-perintah Allah.Ada perintah Allahﷻ kepada kita yang menyerukan supaya kita menunaikan kewajiban dengan menjadi pribadi pemaaf, tidak pendendam, dan menghindari orang-orang yang berperilaku buruk. Seperti firman Allah :

خُذِ ٱلْعَفْوَ وَأْمُرْ بِٱلْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْجَٰهِلِينَ

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (QS: Al-A’raf : 199)

Ada seruan yang berisi larangan agar kita tidak sampai melakukannya. Seperti firman Allahﷻ : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.” (QS: Al-Hujurat : 11)

Ada pula petunjuk akhlak mulia sebagai contoh untuk kita amalkan. Dalam hadis yang diriwayatkan Al-Aswad bin Yazid, ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Aisyah, ‘Apakah yang biasa Rasulullah lakukan di dalam rumah?’ Aisyah menjawab, ‘Beliau biasa membantu keluarga. Apabila beliau mendengar seruan azan, maka beliau segera keluar (untuk menunaikan shalat).” (HR: Muslim).

Kedua,Mengubah sikap buruk dengan sikap yang terpuji adalah bentuk ketaatan kepada Rasul. Dari Abu Dzar Al Ghifari, ia berkata: Rasulﷺ bersabda:

اتق الله حيثما كنت، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن

“Bertakwalah kepada Allah di mana pun kau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya, serta bergaullah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.‘” (HR. Ahmad)

Kaum Muslimin yang berbahagia

Ketiga, Berakhlak mulia menjadi sebab kita dicintai Allahﷻ. Dari sejumlah ayat Alquran kita bisa dapatkan rahasia untuk menjadi hamba yang dicintai Allahﷻ. Allahﷻ mencintai orang-orang yang berbuat baik (QS. Albaqarah: 195). Allahﷻ mencintai orang-orang yang sabar (QS. Ali Imran : 146). Allahﷻ mencintai hamba-hamba-Nya yang bersikap adil (QS. Al-Ma’idah : 42).

Selain itu, kita akan menjadi umat yang dekat dengan Rasulﷺ di hari akhir kelak. Rasulﷺ bersabda :

إِنَّ أَحَبَّكُمْ إليَّ وَأَقْرَبَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا، أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا

“Sesungguhnya orang yang paling aku sukai dari kalian dan paling dekat kedudukannya denganku adalah orang-orang yang paling baik akhlaknya.” (HR: Turmudzi)

KEEMPAT,Menghiasi diri dengan akhlak yang terpuji termasuk penyebab terbesar untuk untuk masuk ke dalam surga. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulﷺ pernah ditanya tentang amal perbuatan yang banyak memasukkan orang ke dalam surga, maka beliau menjawab: “Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.” (HR: Turmudzi)

Rasulﷺ pernah mengisahkan tentang seseorang yang melewati sebuah ranting duri di tengah jalan, lalu ia pun berkata : “Demi Allah, sungguh saya akan menyingkirkannya dari (jalan) kaum muslimin sehingga tak melukai mereka.” Kata Rasul, “Orang ini dimasukkan ke dalam surga (dengan sebab menyingkirkannya)” (HR. Muslim)

Demikianlah sedikit untaian nasihat dalam khutbah Jumat hari ini. Semoga Allahﷻ menjadikan akhlak kita akhlak yang baik dan menjauhkan dari akhlak yang buruk.


Sumber:disalin dari hidayatullah.com,2022/08/04

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Santunan Yatim dan Jompo di Masjid Puri Khayangan

13 Ton Padi Organik: Keberhasilan Petani di Bengkulu

Paguron Bela Diri dan Pencak Silat "Cahya Paroman" Adakan Ajang Prestasi Tahunan