CARA BERTANI DENGAN SISTEM POPKEB DAN SEJARAH TERBENTUKNYA POPKEB
DuniaIslamBumiIndonesia.Blogsport.com.Cara bertani sistem POPKEB (Pertanian Organik dan Pelestarian Keseimbangan Ekosistem Berkelanjutan) digagas oleh Agus Fari Sukarwan, SP, Ex Pemandu Lapang I Program Nasional Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Bappenas di era Tahun 1989-1998 yang pada saat ini menjadi Ketua Lembaga Konsultan Perencanaan dan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat (LKP4M) AL Hikmah Banten. Istilah POPKEB itu sendiri adalah hasil pemikirannya dan dari hasil diskusi dengan Badrussalam seorang Redaktur dari Dunia Islam Bumi Indonesia Blogspot.com pada tgl 30 Januari 2023, yang pada saat itu Badrussalam adalah salah seorang peserta pelatihan Budidaya Tanaman Padi berbasis Keseimbangan Ekosistem yang diselenggarakan di Cianjur selama satu musim tanam padi (12 x pertemuan) dari mulai tanggal 12 Januari s/d 30 Maret 2023.
Sedangkan logo POPKEB adalah hasil buah tangan dari sahabat Badrussalam yaitu Muhamad Yunus Riyadi. Pada awalnya istilah POPKEB ini digunakan oleh tim Youtuber POPKEB yang diketuai oleh Agus Fari Sukarwan dengan anggota Badrussalam (publikasi), Iwan Setiawan (kameramen) dan Sabikna Bu nyan Kiroman (Editor), akan tetapi sejalan dengan kegiatan pelatihan yang sedang berjalan yaitu Pelatihan Budidaya Tanaman Padi berbasis Keseimbangan Ekosistem sebagi langkah awal dari Gerakan membangun kembali lumbung pangan, maka istilah POPKEB digunakan pula menjadi sebuah sistem bertani yakni sistem bertani POPKEB.
Dalam merumuskan cara bertani sistem POPKEB ini, penggagas sering berkonsultasi untuk mendapat masukan dari sahabatnya Aditiajaya, Ex Staf Sekretariat PHT FAO Jakarta era Program Nasional PHT Bappenas yang saat ini menjabat sebagai Community Network Specialist pada lembaga FIELD Indonesia (Yayasan Daun Bendera Nusantara) dan Anggota Steering Committee KNPK Indonesia (Komite Nasional Pertanian Keluarga).
Cara bertani sistem POPKEB ini dituangkan dalam Asthadasa Usaha Tani Padi yang telah mengalami empat kali perubahan dari mulai Ekadasa Usaha Tani Padi, Sodasa Usaha Tani Padi, Saptadasa Usaha Tani Padi sampai finalnya adalah Asthadasa Usaha Tani Padi.
Perubahan-perubahan tersebut sejalan dengan berkembangnya pemikiran penggagas ditambah dengan adanya masukan dari Sahabat Aditiajaya. Sedangkan Naskah Asthadasa Usaha Tani Padi ini pengetikannya dibantu oleh Amel Amelia, seorang youtuber konten Islami dan JB store. Asthadasa Usaha Tani Padi ini terdiri dari 18 item dan dirumuskan untuk menyempurnakan teknologi cara bertani yg sudah ada dan sudah dilaksanakan oleh petani yaitu dari teknologi Panca Usaha Tani, Sapta Usaha Tani, PHT, SRI dan Pertanian Ekologis, ditambah dari pengalaman penggagas selama menjadi petugas lapangan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) IV Jawa Barat, sebagai Pemandu Lapang I Program Nasional PHT Bappenas th 1989-1998 dan Pemandu pelatihan Budidaya Tanaman Padi berbasis Keseimbangan Ekosistem di beberapa lokasi dengan menggunakan metodelogi yang mengutamakan banyak praktek lapangan dan studi-studi lapangan sehingga menghasilkan temuan-temuan baru dalam cara bertani yang dapat menghasilkan produksi padi lebih tinggi dengan memperhatikan dan berorientasi kepada pelestarian keseimbangan ekosistem pertanian secara berkelanjutan.
Unsur-unsur yang termasuk dalam cara bertani sistem POPKEB ini diilhami oleh pengetahuan penggagas dalam memahami Dienul Islam, sehingga cara bertani sistem POPKEB ini terkesan Islami untuk mengingatkan petani bahwa usahatani mereka ada campur tangan Allah dalam menumbuhkannya, sehingga setiap melakukan aktifitas usahataninya harus diawali degan mengucapkan "Bismillah" yakni berusaha taninya harus atas nama Allah agar apa yg dilakukan petani dalam berusaha. taninya itu bernilai ibadah dan mendapat keberkahan dari Allah SWT. Untuk memperkuat bukti-bukti bahwa unsur-unsur yang ada dalam cara bertani dengan sistem POPKEB ini adalah sesuai degan realita di lapangan, selain dari pengalaman penggagas selama berpuluh-puluh tahun bergelut di dunia pertanian khususnya tanaman padi, penggagas juga diperkuat oleh praktek-praktek dan studi-studi lapangan yang dilaksanakan oleh peserta pelatihan Budidaya Tanaman Padi berbasis Keseimbangan Ekosistem yang diselenggarakan di Cianjur itu dengan jumlah peserta sebanyak 11 orang terdiri dari Hendar Permana, Badrussalam, Rohni, Iwan Setiawan, Yofa Fadlillah, Sabikna Bunyan Kiroman, Rahmulyani, Ilis Komariah, Ayi Salsiah Larasati, Iin Indrawati dan Emi Rusmayani yang dikoordinir oleh Haris Ardiansyah, ketua Yayasan Wiwaha Cianjur.
Dalam perumusan cara bertani dengan sistem POPKEB ini tentu saja ada Visi dan Misi yang terkandung didalamnya. Adapun Visi dari cara bertani degan sistem POPKEB ini adalah ;
1. Terwujudnya kemakmuran dan kesejahteraan yg sesungguhnya bagi keluarga petani di seluruh Indonesia,
2.Terjaganya keseimbangan Ekosistem Pertanian Indonesia secara berkelanjutan,
3. Terjaminnya pangan sehat bagi para petani dan konsumen pangan secara menyeluruh,
4. Tercapainya biaya usahatani yang efisien dengan hasil usahatani yang sebesar-besarnya
5. Tercapainya produktifitas usaha tani yg tinggi dengan kemandirian dan kedaulatan petani dalam melakukan usahataninya.
Sedangkan Misi dari cara bertani sistem POPKEB ini adalah:
1. Memberikan pelatihan POPKEB kepada seluruh petani Indonesia secara bertahap, berjenjang dan berkelanjutan,
2. Mencetak banyak kader POPKEB,
3. Mendorong petani untuk melakukan Demplot-Demplot dan Studi-studi POPKEB,
4. Mempublikasikan cara bertani sistem POPKEB melalui media sosial secara rutin dan berkelanjutan,
5. Membuat jaringan petani dan pegiat POPKEB,
6. Bermitra dg berbagai pihak baik itu instansi pemerintah, LSM, Partai Politik, Ormas dan lembaga lain serta perusahaan yg terkait dan peduli dengan pertanian dan petani dari mulai tingkat pusat sampai tingkat desa baik yang berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan pertanian, pemberdayaan masyarakat, kesehatan masyarakat, pemerhati lingkungan hidup dll.
7. Mencari sumber dana dan melakukan penggalangan dana (fundraising) untuk mendukung berbagai program yang terkait dengan pendidikan dan pelatihan serta demplot-demplot/studi-studi POPKEB.
Semoga dengan lahirnya sebuah sistem pertanian yang berbasis keseimbangan ekosistem pertanian ini dapat menjadi solusi bagi para petani dan dapat terwujudnya lumbung padi yang barokah.
( TIM POPKEB )
Komentar
Posting Komentar