SEJARAH PERKEMBANGAN METODE PENDIDIKAN ORANG DEWASA (ANDRAGOGY) DI INDONESIA DAN PRINSIP-PRINSIPNYA
DuniaIslamBumiIndonesia.blogsport.com,Pendidikan memiliki peran penting dalam mendorong kemajuan khususnya dibidang pertaniaan di Indonesia karena pendidikanlah yang akan mencetak insan yang unggul, memiliki kecerdasan intelektual, dan terlatih.Didunia pendidikan banyak metode salahsatunya dengan metode pendidikan orang dewasa (Andragogy).
Dalam pelatihan yg menggunakan metode pendidikan orang dewasa, pelatih atau instrukturnya dikenal dengan istilah Pemandu karena memang tugasnya ia hanya sebagai pemandu. Sesuai juga dengan falsafah pendidikannya Ki Hajar Dewantara, seorang pemandu pelatihan harus bisa menempatkan dirinya yakni Tutwuri Handayani ( di belakang memberi dorongan), Ing Madya mangun Karsa (di tengah memberi semangat), Ing Ngarsa sung Tulada (di depan memberi teladan). Untuk menjadi seorang pemandu pelatihan tentu saja tidak mudah, perlu mengikuti pelatihan kepemanduan terlebih dahulu dan perlu banyak pengalaman menjadi seorang pemandu. Karena seorang pemandu bukanlah seorang guru. Sebagaimana menurut Albert Einstein "Aku tidak pernah mengajar murid-muridku, aku hanya membentuk kesempatan agar mereka dapat menemukan segalanya sendiri".
Istilah Andragogy adalah proses untuk melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar. Istilah ini awalnya digunakan oleh Alexander Kapp, seorang pendidik dari Jerman, pada tahun 1833, dan kemudian dikembangkan menjadi teori pendidikan orang dewasa oleh pendidik Amerika Serikat, Malcolm Knowles. Metode pendidikan ini kemudian dikembangkan di Indonesia oleh seorang Amerika bernama Russell Dilts yg menikah degan Putri Solo dan dia kemudian menjadi pemeluk Agama Islam.
Oleh Russell Dilts yang di Indonesia menjadi nama Mohamad Rusdi metode ini ditularkan dalam bentuk pelatihan kepemanduan kepada para Pemandu Lapang I dan Pemandu Lapang II Program Nasional Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Bappenas pada akhir Tahun 1989 di BLPP Wonocatur Yogyakarta.
Oleh Pemandu Lapang I dan Pemandu Lapang II PHT metode ini digunakan dalam pelatihan PHT bagi para petugas pertanian yaitu PHP (Sekarang POPT) dan PPL sampai akhirnya metode ini dikenal dg metode belajar PHT. Oleh para PHP dan PPL yang sudah terlatih PHT, metode ini digunakan untuk melatih petani dalam bentuk Sekolah Lapangan PHT (SLPHT) petugas dan SLPHT Petani ke Petani oleh Petani Pemandu. Dan bukan hanya di Indonesia, metode ini menjadi magnet bagi berkembangnya pelatihan PHT di Asia Tenggara.
Di Indonesia sendiri metode ini dipelajari di beberapa perguruan tinggi yg memilikii jurusan Pendidikan Luar Sakolah (PLS). Beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang pendidikan sangat familier dengan metode ini. Salah seorang PL I Program Nasional PHT Bappenas yaitu Agus Fari Sukarwan SP menggunakan metode ini untuk melatih para Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) dalam berbagai jenis pelatihan pemberdayaan masyarakat di desa-desa di wilayah Banten pada tahun 2017 sampai sekarang ini melalui Lembaga Konsultan Perencanaan dan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat (LKP4M) Al Hikmah Banten.
Foto : Contoh Proses metode pendidikan orang dewasa
Dan pelatihan petani dalam pelatihan budidaya tanaman padi berbasis keseimbangan ekosistem yang akan dijadikan kader pemandu untuk pelatihan Pertanian Organik dan Pelestarian Keseimbangan Ekosistem Berkelanjutan (POPKEB) pada Tahun 2023 di Cianjur melalui Yayasan Wiwaha Cianjur,Jawa barat.Kemudian metode ini akan terus berkembang dalam pelatihan POPKEB dari petani ke petani.
Prinsip pendidikan orang dewasa sebenarnya menyesuaikan diri dengan fitrah orang dewasa yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla yakni dalam memperlakukan orang dewasa sebagai peserta didik harus sesuai dengan karakteristiknya. Jadi untuk mencapai keberhasilan mendidik orang dewasa, perlakuannya jangan sampai bertabrakan dengan karakteristiknya, karena itu dipastikan tidak akan berhasil. Untuk itu maka seorang pendidik orang dewasa harus paham betul dengan karakteristik orang dewasa. Ada 7 (tujuh) item Prinsip-prinsip belajar untuk orang dewasa, yaitu :
Pertama,Orang dewasa belajar dengam baik apabila dia secara penuh ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan.
Kedua, Orang dewasa belajar dengan baik apabila menyangkut mana yang menarik bagi dia dan ada kaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Ketiga, Orang dewasa belajar sebaik mungkin apabila apa yang ia pelajari bermanfaat dan praktis.
Keempat,Dorongan semangat dan pengulangan yang terus menerus akan membantu seseorang belajar lebih baik. Kelima,Orang dewasa belajar sebaik mungkin apabila ia mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh
pengetahuannya, kemampuannya, dan keterampilannya dalam waktu yang cukup. Keenam,Proses belajar dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman lalu dan daya pikir dari warga belajar.
Ketujuh,Saling pengertian yang baik yang sesuai dengan ciri-ciri utama dari orang dewasa membantu pencapaian tujuan dalam belajar.
Semoga dengan banyaknya insan atau kader pemandu yang memahami dan menguasai metode ini dapat mengamalkan ditengah-tengah masyarakat,sehingga metode ini terus berkembang dalam pelatihan Pertanian Organik dan Pelestarian Keseimbangaan Ekosistem Berkelanjuatan (POPKEB) dari petani ke petani.
( Tim POPKEB )
Komentar
Posting Komentar