KOPERASI PRODUSEN NURUL INSAN BUMI INDONESIA MENGGELAR LOKAKARYA SERI 1

Duniaislambumiindonesia.blogspot.com,Koperasi Produsen Nurul Insan Bumi indonesia Menggelar lokakarya yang pertama dengan Tema " Upaya mewujudkan lumbung pangan degan penerapan sistem POPKEB". Hal ini dilakaukan Dalam rangka menindaklanjuti hasil pelatihan budidaya tanaman padi dengan sistem Pertanian Organik Pelestarian Keseimbangan Ekosistem Berkelanjutan (POPKEB) dicianjur yang diselenggarakan oleh Yayasan WIWAHA Cianjur.Lokakarya ini diselenggarakan di Cigalasar,desa Bojongkalong,kec Nyalindung,kab sukabumi,jum'at 12/5/2023.

Lokakarya ini dihadiri oleh para peserta pelatihan,Pemandu Agus Fari Sukarwan SP,Para petani setempat,aparatur desa yaitu Kadus dan Rukun tetangga serta Penyuluh pertanian lapangan (PPL)  MUCH. ABDULHAQ AL'ASIBILLY, SP. Kadus mendukung dan  sepakat untuk membangun kembali lumbung pangan di bojongkalong karena dulu juga pernah ada lumbung lumbung pangan,dan bojongkalaong menjadi perintis atau Pelopor membangun kembali lumbung pangan.Pada kesempatan dilain waktu PPL nyalindung yang akrab dipangil Bily menyampaikan harapannya via whatsApp kepada media yaitu Mudah-mudahan pengembangan beras organik di daerah cigalasar sukses, agar menjadi contoh bagi petani -petani yang laun,khususnya dibojongkalaong,umumnya dikecamatan nyalindung.

Foto : PPL Nyalindung dan Ketua Koperasi 

Adapaun Materi Lokakaryanya yaitu Pengambilan sampel Ubinan, Menggambar bersama, Perencanaan program model Jembatan bambu, Studi penyemprotan jerami dengan MOL pada media ember.

Lokakarya diawali dengan materi sebagai berikut : Pertama,Pengambilan sempel ubinaan dan Hasilnya (2,5 x 2,5 m = 6,25 m2) : Tanam 1 btg : Ubinan 1 = 5 kg, Ubinan 2 : 4 kg (terserang penyakit bakteri kresek, Tanam 3-4 btg : Ubinan 1 = 5 kg Ubinan 2 : 4,5 kg (terserang penyakit kresek), jadi data ubinan yg diambil hanya Ubinan 1, karena Ubinan 2 dari kedua studi ada rumpun yg tidak normal pertumbuhannya, maka datanya dianulir. Konversi hasil per ha 5 kg x (10.000 m2 : 6,25 m2) = 5 kg x 1.600 = 8.000 kg ( 8 ton). Dengan prediksi kehilangan hasil pada saat panen dan pasca panen 20 % maka hasil gabah per ha = 80 % x 8.000 kg = 6.400 kg (6, 4 ton). Kesimpulan : Hasil produksi tanam 1 btg dan 3-4 btg dg umur bibit yang sama dan perlakuan pemupukan serta pengaturan air yang sama tidak ada perbedaan hasil produksi terkecuali jika ada gangguan karena hama atau penyakit dan pada tanam 1 batang ada perlakuan yang lain seperti pemotongan daun, pengelupasan pelepah daun dan lain-lain.
  Foto : Pengambilan sempel umbinaan.

Kedua,Menggambar bersama,
Proses menggambar bersama  orang pertama menggambar sesuatu tanpa direncanakan sebelumnya, dilanjutkan degan  orang kedua, orang ketiga dan seterusnya tanpa komunikasi. Hasilnya : Gambar tdk berbentuk, Kesimpulan : perlu proses perencanaan yg baik sebelum melaksanakan suatu program agar program tersebut bisa terwujud sesuai harapan.

Ketiga,Perencanaan program model Jembatan bambu,
Cita-cita/ Harapan bersama Hasil produksi padi meningkat,Masyarakat sejahtera,Terjalin hubungan baik dengan tokoh masyarakat,dinas pertanian dan pemerintah daerah dan lain-lain,Generasi muda memiliki minat bertani,Pengetahuan petani tinggi, Terpenuhinya kebutuhan warga secara mandiri atau terwujud kemandirian pangan,Melimpahnya padi organik Dan Terwujudnya lumbung pangan.Namun kondisi saat ini Hasil produksi padi makin menurun,Belum terjalin hubungan baik degan pihak lain, Masyarakat sebagian besar belum sejahtera,Kebutuhan warga belum terpenuhi secara mandiri, Pengetahuan petani rendah,Generasi muda sedikit minat bertani, Belum ada lumbung pangan, dan Padi organik masih langka.Adapan Langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu Menyelenggarakan pelatihan POPKEB bagi petani lain tahap I, Audiensi degan berbagai pihak yang punya kebijakan untuk mendapatkan dukungan program,Melaksanakan demplot POPKEB,
Penerapan POPKEB oleh Petani terlatih POPKEB,Memproduksi MOL dan POC untuk memenuhi kebutuhan petani terlatih POPKEB,Mendirikan lumbung pangan,Proses penggilingan padi menjadi beras dan pendistribusiannya ke berbagai pihak secara berkelanjutan,Melanjutkan pelatihan POPKEB bagi petani lain.
Pada akhir materi yaitu Studi penyemprotan Jerami dengan MOL, Studi penyemprotan MOL pada jerami dilakukan dengan 3 perlakuan : Jerami disemprot MOL digenang air, Jerami disemprot degan MOL ditutup lumpur, Jerami disemprot MOL tanpa digenang air dan tanpa lumpur.

Semoga dengan adanya kegiatan lokakarya ini dapat memberikan pencerahaan dan dapat membangkitkan  semangat untuk membangun kembali lumbung pangan.



Tim POPKEB 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Santunan Yatim dan Jompo di Masjid Puri Khayangan

13 Ton Padi Organik: Keberhasilan Petani di Bengkulu

Paguron Bela Diri dan Pencak Silat "Cahya Paroman" Adakan Ajang Prestasi Tahunan