Membaca: Kunci Kebesaran dan Membangun Peradaban
Duniaislambumiindonesia.blogspot.com, Dalam dunia yang semakin terhubung, maraknya sikap membenci buku sebelum membacanya menjadi sorotan dalam tulisan kali ini. Pernyataan bahwa "membenci sebuah buku sebelum membacanya adalah tanda kelemahan fikiran" merangkum permasalahan serius yang bisa merintangi kemajuan suatu bangsa. Tulisan ini mengajak pembaca untuk merenung pada dampak kemalasan membaca dan kebencian terhadap buku, serta bagaimana mengatasi hal tersebut melalui penterjemahan buku, menggali khasanah lokal, dan membangun peradaban melalui karya-karya yang menginspirasi. Mari bersama-sama menjelajahi semesta literatur, menyelam ke dalam jiwa, dan membangun kekuatan untuk maju lewat hatinurani.
Menarik...!! untuk kita renungi dari pernyataan seorang penulis,pendiri dan Pengelola rumah Baca Taman Semesta
Dilembah sunyi,Desa cimayang Kabupaten Bogor.Yaitu Bambang Joko Susilo,Begini pernyataannya dikutip dari akun FB nya pada tanggal 5/12/2023. "MEMBENCI sebuah buku sebelum membacanya adalah tanda kelemahan fikiran. Sebuah bangsa mundur karena diterpa oleh kemalasan membaca, lalu diikuti dengan kebencian terhadap buku. Kebesaran sejarah sebuah bangsa, tidak dinafikan, diawali oleh masa penterjemahan buku-buku bermutu dari bangsa yang telah maju, atau menggali khasanah yang tersembunyi dari dalam negeri, kemudian memperbanyaknya, dilanjutkan dengan menulis dan berkarya, menguak semesta, menyelam ke dasar jiwa, menginspirasi, membangun kekuatan untuk maju lewat hatinurani, membentuk peradaban, menyeru kepada perdamaian dan kedamaian demi kesatuan, persatuan, keadilan serta kesejahteraan bagi umat manusia sedunia; kesejahteraan lahir bathin berdasarkan cinta kasih sejati dan kemerdekaan yang abadi ...".
Dalam Islam, membaca memiliki peran yang sangat penting. Al-Quran, kitab suci umat Islam, menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan pembelajaran. Surah Al-'Alaq (96:1-5) adalah salah satu surah yang secara eksplisit mengajarkan manusia untuk membaca dan menekankan pentingnya pengetahuan. Ayat-ayat ini yang berbunyi:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
Hadist juga menekankan pentingnya membaca sebagai kunci untuk membuka pintu ilmu pengetahuan. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim." Hadist ini menunjukkan bahwa umat Islam dianjurkan untuk terus belajar dan membaca untuk meningkatkan pengetahuan mereka.
Selain itu, dalam tradisi Islam, membaca juga dianggap sebagai ibadah. Membaca Al-Quran, hadist, dan literatur Islam lainnya dianggap sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Umat Islam juga dianjurkan untuk membaca doa, dzikir, dan literatur keagamaan lainnya untuk memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan.
Dalam konteks pendidikan, Islam sangat mendorong umatnya untuk mencari ilmu pengetahuan dari berbagai sumber. Umat Islam diajarkan untuk membaca dan mempelajari berbagai disiplin ilmu, termasuk ilmu agama, ilmu pengetahuan, sastra, sejarah, dan lain-lain. Membaca dan belajar dianggap sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam perjalanan membangun peradaban, mari kita hindari kelemahan fikiran dengan membuka hati terhadap keberagaman literatur. Dengan menggali ilmu dari dalam dan luar negeri, kita dapat menuliskan kisah kebesaran sejarah yang tak terbendung. Melalui perdamaian, kesatuan, dan keadilan, mari kita bersama-sama membentuk dunia yang dipenuhi kesejahteraan lahir-batin, berlandaskan cinta kasih sejati, dan merdeka secara abadi.
Badrussalam,Gn menyan,Kab Bogor.
Komentar
Posting Komentar