JIWA-JIWA YANG TERBELI
Kala manusia tak sadar diri
Bahwa dirinya tinggal di bumiNya
Mengingkari hati nuraninya
Mengingkari hukum-hukumNya
Menggila mengejar dunia
Mengkhianati Tuhannya
Membunuh dan memusuhi agama
Menjual diri demi seonggok nasi basi
Jiwa-jiwa yang terbeli
Oleh nafsu keserakahan
Oleh misi kemungkaran
Memuja harta dan takhta
Kala manusia tak paham diri
Nafasnya dariNya
Jiwanya dariNya
Namun hidupnya menyelisihi kehendakNya
Bertransaksi dengan nafsunya
Berjual beli dengan dunianya
Berniaga dengan kejahatan
Berbisnis dengan angkara murka
Padahal Allah telah memberikan ingatan :
Wahai orang-orang yang beriman
maukah kamu Aku menunjukkan suatu perdagangan
yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih ?
(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu
itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui
Dalam lantunan puisi "Jiwa-Jiwa yang Terbeli" karya Ahmad Sastra, kita menyelami perjalanan jiwa manusia yang terkadang terhilang dalam nafsu dan keinginan duniawi. Semoga setiap pembaca dapat meresapi makna yang tersirat, dan menerima panggilan untuk menyelamatkan diri dari kegelapan. Puisi ini menjadi cermin untuk introspeksi, mengingatkan kita akan pentingnya kembali kepada nilai-nilai yang sejati dan menjalani hidup sesuai dengan kehendak ilahi.
( Badrussalam )
Komentar
Posting Komentar