MAKIN BANYAK MASALAH, MAKIN GIAT BERDAKWAH

Duniaislambumiindonesia.blogspot.com, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang terdahulu, maka sungguh Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sungguh Allah mengetahui orang-orang yang dusta." (Al-Ankabut: 2-3)

Ujian hidup adalah keniscayaan, terlebih para pejuang Islam. Dakwah adalah sebuah perjalanan mendaki dan curam yang wajib disadari oleh setiap umat Islam. Dakwah adalah kewajiban setiap individu. Ujian adalah pertanda bahwa perjalanan dakwah dan perjuangan telah berada pada jalan yang benar, sebab begitulah sunnatullah-nya.

Di beberapa ayat, Allah menegaskan bahwa ujian hidup adalah sebuah keniscayaan bagi orang-orang yang dijanjikan kebahagiaan di akhirat. Para Nabi tentu saja orang-orang pilihan yang paling bahagia di akhirat kelak. Maka tidaklah heran jika ujian terberat dalam hidup menimpa mereka. Namun demikian para Nabi tidak pernah berhenti berdakwah dan berjuang hanya karena dihadapkan dengan ujian, sebaliknya, mereka justru semakin bersemangat. Pertahatikan firman Allah :

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk Surga, padahal belum datang kepadamu (ujian) sebagaimana halnya yang telah datang kepada orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: 'Bilakah datangnya pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat." (Al-Baqarah: 214)

"Dan sungguh, Kami telah mengutus Rasul-Rasul sebelum kamu kepada kaum terdahulu, lalu Kami timpakan kepada mereka bencana dan kesengsaraan, agar mereka merendahkan diri." (An-Nahl: 63)

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang terdahulu, maka sungguh Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sungguh Allah mengetahui orang-orang yang dusta." (Al-Ankabut: 2-3)

Nabi Muhammad (SAW) menghadapi berbagai ujian dan cobaan selama hidupnya dalam misi dakwah dan menyebarkan agama Islam. Nabi Muhammad (SAW) menghadapi penentangan dan kebencian dari suku Quraisy dan penganut agama Arab pra-Islam lainnya. Mereka berusaha menghalangi dakwah dan menyebabkan kesulitan bagi Nabi dan pengikutnya.

Suku Quraisy mencoba untuk mengisolasi suku Bani Hashim, termasuk Nabi Muhammad (SAW), dan mengenakan boykot terhadap mereka. Mereka dilarang berdagang atau berhubungan dengan orang-orang Quraisy lainnya. Ini menyebabkan kesulitan besar bagi Nabi dan pengikutnya.

Pertempuran Uhud adalah salah satu pertempuran penting dalam sejarah Islam. Pasukan Muslim menghadapi pasukan musuh yang jauh lebih besar dalam pertempuran ini. Meskipun awalnya berhasil, pertempuran berakhir dengan kekalahan bagi pasukan Muslim. Nabi Muhammad (SAW) sendiri juga mengalami cedera dalam pertempuran ini.

Ketika Nabi Muhammad (SAW) dan sahabatnya Abu Bakar (RA) mengungsi dari Mekah menuju Madinah, mereka bersembunyi di Gua Thaur. Suku Quraisy mengepung gua tersebut dengan harapan menangkap Nabi dan Abu Bakar. Meskipun menghadapi ancaman nyata, Nabi dan Abu Bakar tetap teguh dan berhasil lolos dari pengepungan tersebut.

Perjanjian Hudaibiyah adalah sebuah perjanjian yang ditandatangani antara Nabi Muhammad (SAW) dan suku Quraisy yang memungkinkan Muslim untuk melakukan ibadah di Mekah. Meskipun pada awalnya terlihat sebagai kesepakatan yang tidak menguntungkan bagi Muslim, perjanjian ini akhirnya membawa manfaat dan membuka jalan bagi penyebaran Islam.

Meskipun dihadapkan pada ujian-ujian ini dan banyak lagi, Nabi Muhammad (SAW) dan pengikutnya tetap teguh dalam misi mereka untuk menyebarkan agama Islam. Mereka mengatasi kesulitan dengan ketabahan, kebijaksanaan, dan kepercayaan pada Allah SWT.

Nah, begitu juga dengan kita sebagai umatnya. Mungkin tidak seberapa ujian yang kita terima dibandingkan beratnya ujian yang diterima pada Nabi dan Rasul. Jika berkaca kepada Nabi Muhammad, maka semakin berat ujian dalam hidup ini, semestinya semakin semangat dalam berdakwah dan berjuang membela agama Allah. Semoga dengan demikian, kita akan diakui sebagai umat Rasulullah SAW.





(AhmadSastra,KotaHujan,21/05/23 : 19.52 WIB)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Santunan Yatim dan Jompo di Masjid Puri Khayangan

13 Ton Padi Organik: Keberhasilan Petani di Bengkulu

Paguron Bela Diri dan Pencak Silat "Cahya Paroman" Adakan Ajang Prestasi Tahunan