PP Muhammadiyah Lepas 45 Kader Ulama Muda ke Universitas Al-Azhar, Mesir
Duniaislambumiindonesia.blogspot.com,Kata 'ulama bisa kita temukan dalam Al-Qur'an "...sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama,” (QS. 35: 28).Ulama adalah agen perubahan atau agent of change sekaligus pemelihara peradaban Islam, dengannya peradaban Islam dapat terbangun dengan kokohnya dan tanpanya peradaban akan punah. Peradaban yang acuh kepada para ulama adalah peradaban yang lemah, rapuh, kropos, dan hanya menunggu kehancuran karena ulama dapat berfungsi sebagai pemelihara peradaban Islam.
Dilansir dari Muhammadiyah.or.id.Pimpinan Pusat Muhammadiyah melepas 45 kader ulama muda ke Universitas Al-Azhar, Mesir pada Kamis (18/5). Mereka terdiri dari 31 pria dan 14 perempuan.
Bertempat di Aula KH Ahmad Dahlan Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, 45 kader tersebut berasal dari pondok pesantren Mu’allimin dan mualimat juga MBS Prambanan Yogyakarta.
Menyampaikan pesan pelepasan, Ketua PP Muhammadiyah, Saad Ibrahim mengatakan bahwa 45 kader ini adalah duta-duta Muhammadiyah yang dipersiapkan Persyarikatan untuk misi intisyaru rahmatallah (menyebarkan rahmat Allah) di muka bumi.
Foto : Dr. H. M. Saad Ibrahim, M.A.“Kita tadi juga minta izin sama orang tuanya supaya mereka ini diwakafkan untuk Islam melalui Muhammadiyah dan kemudian tugas kita dalam konteks global itu sedang menanti kita,” ujarnya.
Di usia abad kedua, fokus Muhammadiyah di ranah global menurut Saad memang mulai ditingkatkan. Adanya ganjalan, batu sandungan, hingga kritikan dalam fokus tersebut, kata dia adalah sunatullah yang perlu dihadapi oleh setiap kader dengan penuh tawakal dan mindset yang benar.
Sementara itu, Direktur Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta, Fajar Shodiq mengatakan jika 45 kader ini diberangkatkan ke Al-Azhar tanpa ujian dan seleksi dari Al-Azhar sendiri.Sebab, mereka berasal dari Pondok Pesantren Muhammadiyah yang memakai kurikulum yang telah diakui oleh Universitas Al Azhar Mesir sehingga hal tersebut menjadi syahadah atau tersertifikasi.
“Jadi mereka berangkat tanpa ujian dan meskipun proses sampai keberangkatan ini bukan satu dua bulan lagi tapi hampir satu tahun untuk proses dari pemberkasan sampai seleksi internal,” ungkapnya.
Tujuan pemberangkatan para kader ke lembaga pendidikan bereputasi seperti Al-Azhar ini kata dia juga dimaksudkan untuk menyediakan sumber daya manusia Muhammadiyah yang kompeten di bidang ilmu syariat dan bahasa, yang selama ini Muhammadiyah kekurangan di posisi tersebut.
“Maka kita punya harapan besar bahwa setiap tahun ada kader-kader yang belajar dan setelah selesai nanti mereka bisa berkhidmah di seluruh Indonesia, di Pesantren Muhammadiyah dan khususnya kembali ke pesantren,” pungkasnya.
Prosesi pelepasan para kader ditutup dengan pemakaian rompi secara simbolis dari perwakilan santri dan santriwati yang dilakukan oleh orang tua mereka. Dalam acara ini, turut hadir Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Maskuri.
(Badru S)
Komentar
Posting Komentar