JANGAN LELAH MENCINTAI INDONESIA

DUNIAISLAMBUMIINDONESIA.BLOGSPOT.COM,Nama Rocky Gerung (RG) kembali menjadi perbincangan masyarakat Indonesia beberapa hari ini. Bukan RG namanya jika tidak melontarkan pikiran-pikiran kritis atas berbagai realitas social politik di negeri ini. Diksi-diksinya acap kali menimbulkan berbagai kontroversi. Namun, begitulah seharusnya pemikiran, menimbulkan sebuah gejolak yang disebut dialektika. Pendekatan kritisisme RG cukup baik untuk membuka pikiran masyarakat yang selama ini mungkin membisu dan mungkin juga takut untuk berpikir kritis.Ini diantara perbincangan masyarakat tentang RG yang ditulis oleh Bambang Joko susilo di akun pribadi Facebook nya.

Rocky Gerung, sering disebut oposisi tulen, banyak dipuji oleh lawan politik Jokowi atau yang tidak sehaluan dengan pemerintah tapi juga dicaci maki oleh pendukung fanatik rezim, dan kini langkahnya kesandung. Benarkah ia kesandung? Tamatkah riwayatnya? Salahkah bila kata "bajingan" itu ia maknai secara lain sesuai imajinasinya sebagai bukan bajingan yang sesungguhnya atau justru sebaliknya untuk tidak sekedar mengkritisi sikap atau kebijakan seorang pemimpin? Tidak hanya imajinasi cara dalam berbahasa tapi juga jalannya pikiran seseorang yang tidak mungkin bisa dibatasi. 


Dalam dunia politik segalanya bisa terjadi dan penguasa dengan kaki tangan logika kekuasaannya bisa memainkan dramanya di atas panggung sesuai kehendaknya, begitu pun lawannya, tapi siapa yang bisa menebak kedalaman hati dan ujung pikiran seseorang?

Rocky Gerung telah hadir dalam kehiruk-pikukan dunia politik Indonesia tahun ini sebagaimana hadirnya tokoh-tokoh oposan lainnya untuk penyeimbang antara pihak yang pro dan kontra, sehingga antara bajingan dan bukan bajingan keduanya seolah menjadi dualitas yang samar bagi masing-masing kubu tapi tampak jelas bagi siapa yang pro dan siapa yang kontra, paradoks-paradoks antagonis-protagonis ini tidak akan pernah selesai dalam panggung kehidupan selama kita masih memiliki kemelekatan pada dualitas itu dan punya persepsi pandangan yang berbeda satu sama lain; sebab kebetulan kita pun menyandang peran masing-masing yang semuanya memiliki kepentingan dan kesemuanya akhirnya menjadi penting, bahkan bagi yang tidak berkepentingan sekalipun kecuali memaknai arti penting untuk kepentingan itu sendiri. Tapi, bukankah hakikatnya semuanya ini hanya satu? Seperti sebutir atom kecil yang memiliki elektron-proton-netron, dan diluar itu ada yang lebih kecil lagi yang tidak dapat disebutkan namanya namun justru itulah yang melingkupi kesemuanya lewat super kemahahalusannya, dan kitalah atom itu.

Rocky Gerung barangkali bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa namun yang jelas ia telah hadir di hadapan kita, hadir di tengah massa, dan kita sebetulnya juga bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa pula bagi siapa pun kecuali bagi diri sendiri yang berusaha mengasihi dan menyayangi sesama, baik yang pro maupun kontra. 
   Salam MERDEKA! Jangan lelah mencintai Indonesia, tanah air leluhur kita, Nusantara. 

(BAMBANG JOKO SUSILO)

"Rumah Baca Taman Semesta" 8/8/2023.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Santunan Yatim dan Jompo di Masjid Puri Khayangan

13 Ton Padi Organik: Keberhasilan Petani di Bengkulu

Paguron Bela Diri dan Pencak Silat "Cahya Paroman" Adakan Ajang Prestasi Tahunan