Perdana Menteri Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas
Duniaislambumiindonesia.blogspot.com, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan penolakan terhadap gencatan senjata dengan kelompok Hamas Palestina, memicu kekhawatiran dan ketegangan lebih lanjut di Timur Tengah. Keputusan Netanyahu ini diambil meskipun seruan dari 120 negara di Majelis Umum PBB untuk mengakhiri pertempuran demi kemanusiaan yang bersifat segera dan berkelanjutan antara Israel dan Hamas. Sikap keras Netanyahu dalam menanggapi serangan-serangan sebelumnya dan klaim bahwa melakukan gencatan senjata sama dengan "menyerah" pada Hamas, telah memicu ketidakpastian yang mendalam di wilayah tersebut.
Dilansir dari CNBC Indonesia,Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak gencatan senjata. Ia menegaskan "ini adalah waktunya untuk perang".
Selain itu, menurut Netanyahu, melakukan gencatan senjata di Gaza sama saja seperti "menyerah" pada kelompok Hamas Palestina. Ia menyemakan Hamas dengan kelompok teroris.
"Saya ingin memperjelas posisi Israel mengenai gencatan senjata," kata Netanyahu.
"Sama seperti Amerika Serikat yang tidak menyetujui gencatan senjata setelah pemboman Pearl Harbor atau setelah serangan teroris 9/11, Israel juga tidak menyetujui penghentian permusuhan dengan Hamas setelah serangan mengerikan pada tanggal 7 Oktober," tambahnya.
Penolakan disampaikan Netanyahu pada Senin malam, di mana menolak seruan 120 negara PBB. Majelis Umum PBB menyerukan gencatan senjata demi kemanusiaan yang bersifat segera, tahan lama dan berkelanjutan antara Israel dan Hamas.
Sejak penolakan gencatan senjata, Israel telah menegaskan pasukannya akan memerangi Hamas di Gaza semalaman. Sebanyak 300 sasaran, yang diklaim terkait Hamas, jadi sasaran pada Selasa.
"Tentara membunuh teroris dan mengarahkan angkatan udara untuk melakukan serangan real-time terhadap sasaran dan infrastruktur teror," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan dikutip AFP.
"Beberapa pertempuran terjadi di mana pasukan terkena tembakan rudal anti-tank dan senapan mesin," ujarnya.
Sinyal bahwa Israel tak akan mengendurkan serangan tanpa batas waktu hingga Hamas hancur juga telah diungkapkan langsung Netanyahu tak lama setelah memulai operasi militer ke Gaza. Dia berjanji "memusnahkan" Hamas untuk selamanya dengan "mengalahkan mereka sampai mati."
Israel telah melakukan operasi darat besar-besaran keempat di wilayah utara Palestina pada Selasa. Israel menyebut roket juga masih diluncurkan dan mengenai terowongan bawah tanah milik organisasi Hamas.
Sementara itu, dikutip dari CNN International, jet tempur dan helikopter terdengar terbang di sekitar wilayah Gaza pada Selasa pagi. Ini menyusul pertempuran sengit pada malam sebelumnya.
IDF membombardir daerah kantong tersebut dengan tembakan artileri, mortir, dan serangan udara. Tim CNN International melihat banyak ledakan besar di Gaza utara, ketika IDF tampak seperti nyala api yang menerangi tanah, diikuti dengan tembakan artileri dan serangan udara.
Video yang dirilis oleh IDF Selasa pagi juga menunjukkan tentara Israel di darat di Gaza, maju dengan berjalan kaki dan menggunakan tank melalui daerah pedesaan. Mereka juga masuk ke daerah perkotaan yang tampaknya rusak parah akibat perang.
Hingga kini, mengutip Al Jazeera, lebih dari 8.000 lebih warga sipil Gaza tewas. Angka diyakini akan terus bertambah seiring gempuran Israel yang terus menggila di wilayah kantong tersebut.
Hingga saat ini, konflik di Gaza telah menelan banyak korban, termasuk ribuan warga sipil Palestina. Ketidakpastian dan pertempuran yang terus berlanjut meningkatkan kekhawatiran akan situasi kemanusiaan. Komunitas internasional berharap ada upaya diplomatik yang berhasil untuk mengakhiri pertempuran dan mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah. Kita akan terus mengikuti perkembangan situasi ini dengan cermat.
Badrussalam
Komentar
Posting Komentar